Standarisasi Data deteksi data dengan standarisasi pada prinsipnya mengubah niali data menjadi bentuk Z, dengan :
untuk lebih jelasnya langsung saja pada Studi kasus :kasus berikut akan menjelaskan pengujian apakah sebuah data atau variabel mengandung data Otlier, serta bagaimana cara penanganan data Otlier tersebut. datanya seperti berikut :- Buka program SPSS.
- Plih variabel view pada pojok kiri bawah lembar kerja SPSS, kemudian tuliskan nama variabel. Padakasus ini nama variabelnya adalah usia, berat dan income.
- Setelah itu pilih data view kemudian masukan data.
- Dari menu analyze SPSS, pilih descriptive Statistics, lalu pilih descriptive. Tampil dilayar tampilan descriptive.
- Kemudian masukan semua variabel ke dalam kotak Variable(s), setelah itu cetang Save standaridized value at variable, kemudian klik OK.
- Output SPSS.
Interpertasi :
pada output diatas, perhatikan kolom mean (nilai rata-rata) dan standardeviasi untuk setiap variabel.rata-rata usia sebesar 33.06, rata-rata berat sebesar 58.86, dan rata-rata income sebesar 6.6933. standar deviasi untuk usia sebesar 5.27, standar deviasi berat sebesar 7.59, dan standar deviasi income sebesar 123.72.
hasil nilai standarisasi
Sebuah data dikatakan outlier, apabila nilai Z yang didapat lebih besar dari angka +2,5 atau lebih kecil dari angka -2,5 (-2,5 ≤ Z ≤ +2,5). jika mengacu pada batasan 2.5 maka :
- Pada variabel usia, tidak ada data yang mempunyai nilai Z melebihi +2.5 atau kurang dari -2.5, maka tidak terdapat data otlier.
- Pada variabel berat, tidak ada data yang mempunyai nilai Z melebihi +2.5 atau kurang dari -2.5, maka tidak terdapat data otlier.
- Pada variabel income, pada kasus 8, terlihat angka z adalah 2.68. Hal ini berarti income koko adalah data otlier karena diatas +2,5. Yang jika dilihat pada income sebesar 1000 maka nilai income tersebut dianggap berbeda dari income rata-rata konsumen yang hanya Rp 669.330. tanda + berarti income diatas rata-rata, dan tanda - berarti income dibawah rata-rata.
Sumber : bahan kuliah